Kegunaan Margarin dan Mentega dalam Pembuatan Kue
Bestie, annyeong! Setelah kemarin saya posting tentang mentega, margarin, dan rombuter, sekarang saya juga mau sharing tentang kegunaan margarin dan mentega tersebut dalam pembuatan kue berikut perbedaan, persamaan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Buat bestie yang masih bingung dengan perbedaan bahan tersebut, bisa langsung baca di artikel perbedaan mentega dan margarin, ya. InsyaaAllah sudah saya bahas dengan cukup detail dan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Kegunaan margarin dan mentega dalam pembuatan kue
Fungsi atau kegunaan margarin dan mentega dalam pembuatan kue adalah sama. Yaitu bertindak sebagai lemak yang menjaga agar kue lebih tahan lama, memberi aroma dan rasa khas, membuat tekstur kue menjadi empuk, serta menjaga kelembaban kue dengan mengikat cairan dalam cake.
Apakah keduanya bisa saling menggantikan?
Pada dasarnya, margarin dan mentega bisa saling menggantikan, karena kedua bahan ini sekilas penampakannya (((penampakan))) pun serupa. Yakni sama-sama berwarna kekuningan meskipun pada mentega warna kuningnya cenderung lebih pucat ketimbang pada margarin.
Perbedaan fungsi margarin dan mentega dalam kue
Dalam fungsinya sebagai penambah aroma dan cita rasa, mentega lebih unggul dengan karakteristik wangi khas susu serta rasa yang lebih creamy dan rich ketimbang margarin. Thats why kue-kue yang menggunakan mentega lebih dianggap sebagai primadona, kue premium, dan dianggap lebih berkelas.
Meski begitu, bagi sebagian orang yang memang tidak suka dengan produk susu dan olahannya, kue dengan mentega akan dianggap sebagai kue yang kurang enak dan disebut enek.
Dari segi fungsinya dalam membentuk tekstur, kue yang menggunakan mentega akan menghasilkan kue yang lebih lembut daripada margarin. Sifat mentega yang lebih mudah meleleh pada suhu ruang, akan membuat cake lebih lembut saat cake sudah dingin. Sementara margarin yang cenderung memiliki titik didih lebih tinggi dan lebih stabil di suhu ruang, justru dapat membuat kue sedikit lebih keras saat sudah dingin.
Namun cake yang menggunakan butter atau mentega memiliki remah cenderung lebih banyak, sedangkan cake yang menggunakan margarin akan menghasilkan tekstur yang lebih kokoh.
Itu sebabnya beberapa resep cake terkadang menggunakan perpaduan antara mentega dan margarin sehingga dapat menghasilkan cake yang lebih kokoh dengan sedikit remah, namun memiliki pori yang halus dan lembut serta tetap memiliki aroma dan cita rasa gurih creamy khas butter yang tidak dimiliki margarin.
Perbandingan antara keduanya bisa berbeda pada setiap resep. Bisa satu banding satu, dua banding satu, atau bisa dengan menggunakan persentase tergantung si pembuat resep. Angka perbandingan bisa ditentukan dengan memperhitungkan jenis kue apa yang ingin dibuat, tekstur yang diinginkan, dan sebagainya dan sebagainya.
Fungsi mentega dan margarin pada kue kering
Sedangkan dalam pembuatan cookies atau kue kering, mentega berperan banyak pada kerenyahan kue dan tentu saja dengan keunggulan cita rasanya. Mentega yang notabene terbuat dari susu, tentu lebih gurih ketimbang margarin yang terbuat dari minyak kelapa sawit.
Meski demikian, fungsi margarin pada kue kering juga ada loh. Yaitu jika ingin kue yang lebih kokoh, margarin lebih unggul ketimbang mentega. Jadi perpaduan kedua bahan ini tetap dibutuhkan ya bestie.
Di sisi lain, mentega memiliki harga yang jauh lebih mahal daripada margarin, ini dikarenakan bahan baku mentega adalah susu yang cenderung lebih mahal ketimbang margarin yang terbuat dari lemak nabati atau minyak kelapa sawit. Itu sebabnya tidak sedikit penjual kue yang cenderung lebih memilih menggunakan margarin saja, atau menggunakan margarin dengan persentase lebih banyak daripada mentega untuk menekan biaya produksi sehingga harga jual pun bisa lebih terjangkau banyak kalangan.
Memilih Mentega dan Margarin
Mentega
Mentega sendiri memiliki ciri khas tergantung dari mana asal mentega tersebut dibuat. Seperti misalnya Dutch Butter atau mentega buatan belanda, cenderung memiliki wangi yang lebih kuat dan cita rasa yang lebih khas daripada mentega buatan New Zealand yang ada di pasaran Indonesia. Itu menurut saya. Tapi semua balik lagi ke selera ya.
Contoh Dutch butter, merek Wjsman |
Mengutip dari situs ilmuternak.com, ciri atau tanda mentega yang baik adalah sebagai berikut:
Margarin
Demikian halnya dengan margarin, bagi orang yang sudah lama berkecimpung dalam dunia baking pasti sudah cukup peka dengan rasa dan aroma margarin dari satu merek dengan merek lainnya. Begitu juga dengan tekstur dan warnanya. Bahkan masing-masing grade dalam setiap mereknya.
Beberapa merek margarin lebih mengkhususkan dirinya dalam hal masakan, sebagian lagi menawarkan sebagai olesan roti tawar yang gurih, dan sebagian lainnya meng-klaim produk tersebut bisa untuk semuanya alias serbaguna.
Menurut pengalaman saya pribadi, dalam satu merek Blueband itu ternyata terdapat beberapa grade dalam setiap kemasannya. Menurut saya dan yang pernah saya baca di laman resmi Blueband, kasta tertinggi merek margarin ini adalah kemasan kaleng 2 Kg atau yang disebut dengan Blueband Master.
Blueband master ini memiliki aroma wangi khas margarin yang berbeda dengan grade lainnya yang cenderung lebih asam. Dari segi tekstur, grade ini juga memiliki tekstur yang paling baik. Tidak terlalu keras atau pun terlalu lembek.
Di beberapa toko bahan kue besar, Blueband master ini juga dijual dalam kemasan repack atau kiloan. Dari segi aroma dan rasa menurut saya sama, namun dari segi tekstur, semakin ke sini cenderung lebih keras ketimbang yang kemasan kaleng 2 Kg.
FYI, khusus BB Master kemasan kaleng ini hanya tersedia dalam ukuran 2 Kg saja ya bestie. Untuk kaleng berukuran 1 Kg dan lainnya biasanya Blueband serbaguna yang memiliki aroma lebih asam. Atau BB cake & cookies yang konon sudah ditambahkan butter atau (mungkin) aroma butter di dalamnya.
Kebetulan saya mengalami sendiri, tekstur dan aroma cake saya sedikit berubah gara-gara ini loh. Saya biasanya menggunakan perpaduan antara butter Wjsman dengan margarin Blueband master kaleng 2 Kg. Menurut saya, perpaduan kedua bahan ini sudah sejoli banget dan menciptakan cake yang sesuai ekspektasi saya banget. Lembut, kokoh, wangi, dan lumer.
Tapi, semua kembali ke selera masing-masing ya.
Tips Menyimpan Margarin dan Mentega
Eitss, but no worries karena saya punya trik jitu cara menyimpan sisa mentega dan margarin agar awet lebih lama setelah kemasan (kaleng) dibuka.
Berikut cara penyimpanan yang baik agar lebih awet:
- Gunakan sendok yang bersih saat mengambil produk agar produk tidak tercampur bahan lain yang membuat produk terkontaminasi.
- Tutup rapat produk dan lapisi dengan plastik berlapis aluminium foil agar lebih awet, biasanya saya menggunakan plastik bekas kemasan coklat batang, atau kemasan apa pun yang memiliki lapisan aluminium ini bestih (ngirit yah? iyah, hehe...). Lebih bagus lagi jika menggunakan aluminium foil atau kertas aluminium khusus makanan.
- Untuk penyimpanan jangka waktu yang lebih lama, sebaiknya disimpan di kulkas, tentu saja tetap dibungkus dengan lapisan aluminium tadi ya, agar segala aroma di kulkas tidak masuk ke mentega atau margarinnya. FYI, mentega itu paling mudah menyerap aroma di sekitarnya ya bestie, jadi pengamanan ganda ini cukup penting. Jika ingin digunakan kembali, biarkan dalam suhu ruang terlebih dulu sebelum digunakan agar kualitas produk tetap baik.
Tips dari para senior dan master baking yang pernah saya baca, hindari menggunakan mentega atau margarin dalam kondisi suhu kulkas (beku), karena daya emulsinya akan berkurang dan menyebabkan kandungan air tidak terikat sempurna dalam kue, begitu...
Baiklah, kayaknya sudah cukup panjang ya cerita tentang kegunaan margarin dan mentega hari ini. Semoga bermanfaat dan happy baking ^0^.
Iya sih, ini menjelaskan kenapa ada 2 kue nastar, yg 1 hrgnya 200 RB, dan 1 nya LG hanya 85 RB :D. Pas dicoba, harga yg lebih mahal memang ga boong soal rasa :D.
Dulu aku ga tau juga perbedaan 2 bahan ini. Kirain sama aja. Tp mamaku yg suka baking akhirnya jelasin :D. Buatku yg cuma tau icipin rasanya doang, butter juga lebih enak kalo dijadiin olesan roti drpd margarine. Yg trakhir agak bikin eneg :D. Makanya selalu sedia butter di rumah utk olesan roti
Aq kudat bgt mbak.. nggak bisa bedain mentega sama margarin. 😂
Jelasin tentang bos & cara nyimpennya juga dong kak
InsyaaAllah segera ya,,, terimakasih masukannya
Saya pernah coba buat butter cookies dengan mencampur mentega/butter dan margarin (BB serbaguna), memang hasilnya jadi lebih kokoh dan tetap melted saat dimulut, tetapi ada efek rasa cookies menjadi agak asin.
Apakah ada margarin tawar (unsalted) kak? Karena susah sekali mencarinya.
Kalau menggunakan BB master, apakah masih ada rasa asinnya atau tidak kak?
Terimakasih kak jawabannya
Kalau margarin tawar saya juga kurang paham. Kalo tawar biasanya shortening (margarin putih yg biasa buat butter cream kue tart. Yg enak katanya merk cresco, wangi dan tdk terlalu padat).
BB master juga asin, tp menurut saya tdk seasin dan tdk seasam yg lainnya.
Terimakasih infonya ka.. sekarang sy SUDAH TAHU.🙏 sehat selalu ya ka...
Mba, jangan suhu kulkas tuh berarti suhu ruang yaa? Kalo untuk nastar apa gak jd mengembang sekali ya? Apa tips mba ini hanya untuk bolu?
Halo mba terima kasih sudah mampir. Iya, untuk resep2 terutama perboluan sebaiknya mentega/margarin dalam suhu ruang saja.
Untuk nastar/kue kering, boleh jg menggunakan suhu dingin, tetapi kalo saya pribadi ttp menggunakan suhu ruang saja karena lebih mudah mengocoknya. Setelah adonan jadi baru dimasukkn kulkas. Tapi ini jg optional. Saya jarang kulkasin. Hehe.
Atau temen2 bisa juga baca tips nastar di sini:
https://www.tehsera.com/2020/05/tips-membuat-nastar-mulus.html