Dibalik Alasan Blog Sebagai Ruang Penyembuhan, Ada ASUS Vivobook 14 untuk Memulainya.
“Direktur Kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan RI drg R Vensya Sitohang M Epid menyebut catatan kasus bunuh diri di tahun kemarin, 2022, menyentuh 826 orang.”
Kutipan
tersebut saya ambil dari sebuah artikel di portal Detik Health bertajuk “RI
Darurat Kesehatan Mental, Kemenkes Ungkap Kasus Bunuh Diri naik terus”.
Tertanggal posting pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Berita
tersebut diawali dengan kasus seorang mahasiswa yang mengakhiri hidupnya,
dengan terjun bebas dari lantai 4 sebuah Mall di Semarang beberapa waktu lalu. Saya
tidak mengikuti berita tersebut, sih. Hanya saja, beneran nih, Indonesia sedang
darurat kesehatan mental? Terlebih, banyak berita kasus pembulian yang sedang
naik daun.
Bahkan,
saya sempat syok karena pembulian itu juga terjadi beberapa waktu lalu pada
teman sekelas anak kedua saya yang masih kelas 1 SD. Ada apa dengan generasi
muda kita? Atau, jangan-jangan pemicunya justru luka inner child pada kita si
generasi sandwich? Generasi milenial yang mengaku tetap kuat meski tumbuh
dengan gemblengan keras orang tua jaman dulu.
Tumbuh dengan “Banyak Luka”, Benarkah Kita Baik-Baik Saja?
Benarkah
saya sudah dewasa? Pertanyaan itu kerap hadir sebelum saya tidur. Terlebih jika
selama seharian emosi saya tidak stabil. Terkadang saya juga berpikir, kenapa
saya berperilaku demikian? Apakah itu yang telah orang tua saya ajarkan dulu?
Kenyataannya,
semakin saya merefleksi masa kecil saya, semakin banyak daftar “luka” yang
selama ini “terdiam”. Pertanyaannya, benarkah saya baik-baik saja? Atau,
benarkah saya setangguh itu?
Suatu waktu
di masa remaja, saya pernah tiba-tiba sesak napas karena bongkahan kemarahan
yang hampir meledak namun tak bisa saya ungkapkan. Bahkan saya pernah mengunci
diri di kamar dan pura-pura pingsan.
Apakah
inner child saya benar-benar terluka?
Di usia menjelang 40 tahun ini, dengan tegas saya akui, iya. Banyak sekali inner child atau pengalaman masa kecil saya yang tidak terselesaikan dengan baik. Bersyukurnya, jiwa saya masih cukup kuat untuk menganggap saya akan baik-baik saja. Meskipun saya menyadari belum sepenuhnya luka itu sembuh dengan benar.
Pertanyaan
saya lainnya, benarkah saya sudah mendidik anak-anak saya dengan benar dan baik?
Artinya, apakah saya telah mengajarkan suatu hal benar dengan cara yang baik? Atau
jangan-jangan, ternyata saya hanya meng-copy paste apa yang telah saya terima
dari orang tua saya dulu, yang membuat saya terluka batin? Benarkah saya berhasil mengubah pola asuh menjadi lebih sehat? Ataukah faktanya justru saya sedang
“balas dendam” pada anak saya dengan bersembunyi dibalik kata “mendidik”?
Memeluk Inner Child dan Berdamai dengan Luka
Menurut Psikolog
Katarina Suko Tri Palupi Hapsari, S. Psi, M. Si, dalam artikel bertajuk “Apa
itu Inner Child”. Mengatakan bahwa luka Inner Child jika tidak disadari dan
tidak disembuhkan, maka akan terbawa hingga usia dewasa. Luka Inner Child yang
terabaikan berpotensi besar menjadi rantai derita yang tidak berujung. Mewariskan
luka yang turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya.
Jadi mau bagaimana? Berdamai atau abai? Mau memutus rantai toxic ini, atau membiarkan generasi berikutnya tumbuh menjadi “monster kerdil” sebagai metamorfosa inner child kita?
Masih dalam
artikel yang sama, Psikolog Katarina menyampaikan bahwa luka inner child harus
segera kita sembuhkan. Caranya gimana?
Pertama,
kenali lebih dalam diri sendiri dan inner child yang bersemayam pada jiwa kita.
Yang bisa mengenali sejauh apa luka kita, ya kita sendiri, bukan?
Inner child
tidak selalu disebabkan oleh kekerasan fisik atau hal agresif, lho. Perlu
diketahui, dalam jiwa anak pasti memiliki sisi ingin dibanggakan oleh orang
tuanya. Dengan begitu, anak akan cenderung tidak ingin mengecewakan orang
tuanya. Begitu juga kita saat kecil dulu.
Bahayanya
adalah, ketika orang tua tidak menyadari telah memberi beban kepada anak alih-alih
sebagai nasihat baik. Contohnya, “Nak, kamu ini anak laki-laki pertama, kamu
harus bisa jadi contoh yang baik untuk adik-adikmu. Kamu harus jadi orang yang
sukses.” Bla bla bla dan seterusnya.
Apakah
nasihat tersebut salah? Tentu tidak. Namun, bagi sebagian anak akan
menginterpretasikan nasihat tersebut sebagai sebuah tuntutan. Sebagian lagi akan
dibayangi oleh ketakutan dan ketidakmampuan. Dampaknya, anak bisa menjadi mudah
khawatir, takut salah, berbohong untuk mendapat pujian, bahkan bisa memicu anak
untuk menjadi ambisius.
Nah,
Temans. Adakah yang pernah mengalami kekerasan emosional seperti ini? Atau
justru kita lah yang telah melakukan hal tersebut kepada anak kita?
Yuk, mulai
sekarang kita berbenah diri. Untuk kesehatan mental diri kita sendiri maupun
untuk anak-anak serta orang tersayang di sekitar kita.
Kedua,
berkomunikasi dengan luka inner child kita. Menurut ahli psikolog klinis
Amerika, Stephen A. Diamond yang saya kutip dari artikel tersebut. Bahwa kita
perlu menyediakan waktu untuk memahami dan mendengarkan inner child pada diri
kita sendiri. Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, penerimaan, pengasuhan,
rasa ingin dipahami merupakan bagian dari inner child yang harus tercukupi.
Tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda tergantung pengalaman positif atau
negatif yang kita alami di masa lalu.
Dan yang
ketiga. Hentikan rantai luka batin ini cukup pada diri kita. Caranya, sadari,
akui, terima, dan cintailah inner child dalam diri kita bagaimanapun
kondisinya. Berdamai dengan luka inner child memang bukan perkala sepele, butuh
proses panjang hingga kita bisa benar-benar menerimanya. Untuk itu,
sering-sering lah menyapa kabar diri.
Kabarku alhamdulillah
hari ini baik, gimana kabarmu, Temans?
Blog Sebagai Ruang
Penyembuhan Jiwa, Benarkah?
Katanya,
menulis itu menyembuhkan jiwa. Banyak blogger senior yang saya intip
perjalanannya, awalnya menjadikan blog sebagai media diary online. Tentu
saja tujuannya untuk melepaskan kepenatan yang mengusik pikirannya. Bahkan
tak sedikit yang mengatakan bahwa blog adalah ruang untuk proses healing dari
begitu banyak luka yang mungkin telah menggoresnya. Tapi itu dulu. kalau sekarang, kira-kira masih ada nggak ya yang curhat online di blog? Hehe.
Hayo, yang masih suka curhat online di blog, komen dong! Meski kedengarannya lucu, tapi itu seru, loh. Hihi. Kalau saya pribadi sih, tidak mengawali blog dengan menjadikannya sebagai buku diary maya. Namun faktanya, saya justru mengawali blog karena sebuah “luka”. Halah apaan sih, Jum! Patah hati yang berulang dan keberadaan yang ingin diterima itu menjelma sebagai tulisan yang ingin didengar.
Beruntungnya,
saya dipertemukan dengan banyak teman-teman blogger yang hebat dari berbagai
komunitas terkait. Bahkan menemukan teman-teman yang baik meski dalam circle
yang kecil. Dari menulis blog, saya juga dapat menggali potensi diri. Bahkan saya juga
telah berkesempatan mendapatkan cuan dari kerja sama dengan beberapa brand untuk
job menulis artikel review dan sejenisnya.
Apakah saya
sudah berdamai dengan inner child saya?
Belum
sepenuhnya, tapi untuk saat ini saya merasa sudah jauh lebih baik.
Meski untuk mencapai titik “lebih baik” ini saya butuh waktu yang tak sebentar.
Butuh type and delete. Butuh space and enter. Juga butuh laptop yang nyaman
untuk menjadi blogger yang produktif.
Bener dong, yekan? Karena untuk menulis di blog dengan proper, kita butuh laptop sebagai gawai yang mumpuni untuk membantu mengetik draft dengan nyaman, juga mengedit gambar atau materi pendukung dengan lebih leluasa.
Awali Blogmu dengan ASUS Vivobook 14 (A1400)
Izinkan saya menulis sebuah quote kecil.
“Jika saya mengawali blog dengan luka, maka awali saja blogmu dengan laptop yang nyaman.”
Laptop yang
nyaman itu yang seperti apa, Temans?
Tentu saja
laptop yang membuatmu nyaman berlama-lama di hadapannya tanpa takut terluka
(matanya). Laptop yang membuatmu nyaman menceritakan semua isi kepalamu tanpa
takut membuatmu pusing dengan kinerjanya yang tangguh dan multitasking. Laptop
yang membuatmu nyaman mendekapnya kemana pun kamu pergi tanpa takut lelah
dengan bobotnya, atau bosan dengan penampilannya.
Ada?
Ada dong!
Karena ASUS telah menghadirkan
Vivobook 14 (A1400) untuk menunjang seluruh kegiatan blogging kita, Temans. Yeayyy!
Kenapa Harus ASUS Vivobook
14 (A1400) untuk Memulai Blog?
Banyak sih
laptop terbaik. Banyak juga laptop high-end yang bisa kamu beli dan
meningkatkan gengsi kamu. Tapi, jangan salah! Laptop mahal tak selamanya
terbaik untuk kita, loh. Karena akan menjadi terlalu sayang, jika kita membeli
laptop yang mengandung segala kebaikan namun tidak bisa kita manfaatkan
sepenuhnya.
Nah, untuk
menemani kegiatan blogging, kita butuh laptop dengan komputasi ringan namun memiliki
tampilan layar Full HD yang 2x lebih jernih. Yes, betul banget. Salah satu laptop Full-HD
yang dapat membuatmu nyaman itu adalah ASUS Vivobook 14 (A1400).
Start Your Blog with Full HD Laptop Asus Vivobook 14 (A1400)
Full HD itu
apa lagi sih, Jum?
Full HD atau
FHD adalah singkatan dari Full High Definition, yaitu resolusi layar
yang lebih besar dari layar HD biasa. Layar Full HD memiliki resolusi 1920 x
1080 pixel. Sehingga panel FHD akan menghadirkan layar yang lebih jernih serta
warna yang lebih tajam.
Full HD kan biasanya untuk laptop high-end, Jum?
Tenang, Temans!
Meskipun termasuk
dalam kategori laptop entri, nyatanya ASUS telah berani membekali Vivobook 14
(A1400) dengan teknologi layar ASUS Full HD 2023 ini. Berita baiknya lagi, tidak hanya peningkatan pada layar FHD yang
menyuguhkan pengalaman visual terbaik di kelasnya, ASUS Vivobook 14 (A1400)
juga hadir dengan Two-side NanoEdge yang dapat meningkatkan cakupan sudut
pandang yang lebih luas dan lebih lebar hingga 178°.
Sementara itu, layar 14 inci yang dimilikinya juga terlihat lebih ramping. Hal ini karena ASUS Vivobook 14 A1400 memiliki rasio screen to body hingga 82% dengan bezel atau bingkai layar hanya 6,5 mm. Cakepnya lagi, layar ini sudah dilengkapi dengan lapisan matte anti-glare, lho. Yaitu lapisan dengan teknologi khusus yang dapat mengurangi silau atau pantulan sinar dari panel layar yang mengganggu mata. Nggak mau dong, pas lagi asyik-asyiknya membuat draft tulisan atau edit gambar pendukung, tapi mata terasa cepat lelah karena silau.
Yang namanya ngeblog, kegiatan sehari-hari kita cenderung menatap laptop dengan durasi yang cukup lama. Keluhan yang paling umum selain pegel encoknya, tentu urusan layar yang terasa sempit, warna display yang kurang bersih, juga silau dari pantulan layar. Itu sebabnya ASUS rela menyematkan teknologi layar terkini ini pada laptop entri besutannya. Biar blogger newbie seperti saya ini dapat merasakan manfaat teknologi baru dengan budget yang minim. Thankyou ASUS!
Powerful untuk Effortless
Productivity
Meski untuk
keperluan komputasi ringan, kita juga tetap butuh sebuah device yang powerful untuk meningkatkan kualitas produktivitas kita. Jangan salah! Meski tergolong
dalam laptop entri, ASUS Vivobook 14 A1400 sudah dibekali dengan pilihan prosesor hingga Intel® Core™ i7.
ASUS
Vivobook 14 (A1400) juga memiliki kecepatan respons dan waktu loading aplikasi yang cepat
berkat ruang memori bertipe SSD PCIe® dengan kapasitas hingga 512 GB. Dengan kapasitas
besar tersebut, tentu saja dapat menampung lebih banyak file di dalamnya. Bahkan
laptop ini juga menyediakan slot untuk upgrade kapasitas storage.
Kemampuan
multitasking yang powerful dengan hadirnya RAM DDR 4 up to 8 GB, akan membantu
menuntaskan kegiatan blog atau pekerjaan kita lebih cepat. Karena kita bisa membuka
berbagai aplikasi pendukung seperti Microsoft Word, Google Chrome, aplikasi
editing gambar, bahkan sambil mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan.
Bocorannya, kali ini Vivobook 14 (A1400) juga sudah mendukung teknologi Intel®
Optane™ memory. Intel® Optane™ adalah sebuah teknologi akselerasi yang dapat
mempercepat respons aplikasi serta kemampuan multitasking yang lebih mulus. Dukungan
tersebut berupa penyediaan slot khusus untuk instalasi.
Dulu,
sebelum banyak laptop keren seperti sekarang ini, saya harus sabar karena
laptop yang saya gunakan tidak cukup tangguh untuk diajak bekerja cepat. Membuka
jendela browser berbarengan dengan aplikasi editing gambar saja sudah berhasil
membuat laptop saya mati dengan sendirinya. Hehe.
Lucky us, ASUS kini semakin memanjakan
penggunanya dengan menghadirkan berbagai tipe laptop yang sudah ditingkatkan sesuai
kebutuhan terkini dan budget kita. Pada laptop ASUS keluaran terbaru, juga
sudah disertai dengan Windows 11 Home. Termasuk pada Vivobook 14 (A1400).
Hadirnya Windows
11 Home ini tentu mampu memberi kita pengalaman antar-muka yang lebih
atraktif pada berbagai aplikasi yang sering kita gunakan. Dengan begitu, baik kegiatan
blog maupun mengerjakan tugas kantor atau kampus menjadi lebih menyenangkan dan membuat kita semakin
produktif.
Stylish and Easy
Portability
Desainnya yang klasik dan simpel memberikan kesan praktis. Sehingga akan membuat kita tetap nyaman meski harus membawanya kemana pun. Laptop ASUS Vivobook 14 (A1400) ini juga dibekali dengan fitur internal protection E.A.R HDD. Yaitu perlindungan pada HDD (hard disk) yang dapat mendeteksi secara otomatis saat terjadi guncangan.
Sehingga, ketika kita harus mengerjakan pekerjaan saat dalam perjalanan pun tidak perlu khawatir. Bahkan untuk ibu rumah tangga yang berkutat dengan balita seperti saya, juga tidak perlu khawatir jika laptop tidak sengaja terantuk atau terguncang akibat keusilan si bocah.
Jadi boleh saya katakan laptop ini cocok banget untuk segala usia. Baik untuk pelajar/mahasiswa, pekerja lapangan, blogger, bahkan ibu rumah tangga seperti saya. Handal dan nyaman diajak berpindah work-space bagi pekerja, atau berkeliling kampus bagi mahasiswa. Karena laptop ini memiliki bobot yang relatif ringan, yaitu sekitar 1,5 Kg dengan ketebalan body kurang dari 2 cm.
ASUS Vivobook 14 (A1400) Mengusung Fitur Pendukung yang Sering Digunakan Laptop High-End
Selain 3 alasan utama kenapa harus memilih ASUS Vivobook 14 (A1400) untuk memulai Blog. Laptop ini juga mengusung banyak fitur pendukung lain yang biasa digunakan dalam laptop High-End. Misalnya, ASUS NumberPad, backlit atau lampu pada keyboard untuk penggunaan di ruangan minim cahaya, juga port USB-C type untuk dukungan transfer data yang lebih kilat.
Tak hanya
itu saja. Untuk mendukung kegiatan work from home (WFH), pembelajaran jarak
jauh (PJJ), meeting online, maupun kegiatan berbasis online lainnya, ASUS Vivobook 14 (A1400)
juga sudah dibekali dengan Noice Cancelation untuk meredakan kebisingan di
sekitar kita. Misalnya, suara anak menangis ketika di rumah. Atau riuhnya suara
di area kafe maupun kantor.
Spesifikasi Lengkap dan Harga ASUS Vivobook 14 (A1400)
Berdamai dengan Diri dan Ciptakan Karya Bersama ASUS Vivobook 14 (A1400)
Sebagai orang
yang masih berjuang berdamai dengan sisa luka. Saya memilih menggeluti dunia
kepenulisan sebagai media penyembuhan. Selain menulis di blog, saat ini saya
juga menjajal kemampuan menulis naskah novel. Meski masih jauh dari kata mumpuni,
harapannya karya novel saya bisa segera terbit. Aamiin.
Untuk memenuhi
kebutuhan saya sebagai blogger atau penulis. Seperti mengetik draft blog atau
naskah, membuka browser untuk mencari berbagai informasi dan riset keyword,
juga melakukan editing gambar secara sederhana. Hingga memindahkan data dari
ponsel ke laptop dan sebaliknya dengan kilat. ASUS Vivobook 14 (A1400) adalah pilihan yang tepat.
Selain memiliki
performa komputasi dan multitasking yang baik untuk memenuhi kebutuhan kegiatan
menulis. ASUS Vivobook 14 (A1400) juga hadir dengan layar Full-HD yang mampu
memberi pengalaman visual lebih baik untuk mendukung kegiatan blog seperti editing
gambar serta olah data infografis.
Buat temen-temen
blogger, atau yang ingin memulai menulis blog dan butuh rekomendasi laptop
dengan performa yang baik, memiliki desain yang praktis, tangguh untuk dibawa dalam
perjalanan, serta terjangkau. ASUS Vivobook 14 (A1400) bisa menjadi laptop incaranmu,
Temans.
Untuk informasi
lengkap dan pembelian, temen-temen bisa langsung kunjungi halaman resmi ASUS
Indonesia di www.asus.com.
Apa pun bentuk
luka batinmu, menulislah. Karena menulis adalah cara sederhana untuk self-healing
dengan banyak manfaat lainnya. Tidak ada manusia sempurna. Semua memiliki
kelebihan dan kekurangan sesuai jatah skenario hidup dari Yang Maha Esa.
Cukup berdamai dengan diri tanpa mengusik kedamaian orang lain. Tidak perlu
merasa lebih istimewa dengan memberi label cacat pada orang yang tak
seberuntung kamu.
Stay health, stay positive. Salam.
안녕!
______________
Sumber
referensi:
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6979625/ri-darurat-kesehatan-mental-kemenkes-ungkap-kasus-bunuh-diri-naik-terus
- https://rsjdahm.kaltimprov.go.id/apa-itu-inner-child/
- https://www.kompas.com/parapuan/read/532922972/mengenal-inner-child-luka-batin-masa-kecil-yang-bisa-terbawa-sampai-dewasa#
- https://www.asus.com/id/laptops/for-home/vivobook/vivobook-14-a1400-11th-gen-intel/
- Materi lomba dari panitia penyelenggara
- Desain dan olah grafis: Sera Wicaksono
Kak, ini kita menang lomba loh. kamu udah dihubungi pihak ASUSnya kah?
Gak dihubungi, tapi hadiahnya masuk, hehe. Pengumumannya di mana ya? Kok aku bolak balik cek gak nemu.
https://www.youtube.com/watch?v=ehu79OsC92s pengumumannya disitu detik ke 1.04.08
Oke makasih mbak Liya